[book] Tarapuccino - SAVING MY MEMORIES

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Friday, May 4, 2012

[book] Tarapuccino




Judul buku         : Tarapuccino
Penulis               : Riawani Elyta & Rika Y. Sari
Penerbit             : Afra Publishing
Tahun Terbit      : 2009
Jumlah Halaman : 248 hal

Tarapuccino bercerita tentang Bread Time, sebuah toko bakery yang terletak di salah satu sudut kota Batam. Pemiliknya adalah sepasang sepupu bernama Tara dan Raffi, yang sukses menjadikan bakery tersebut sebagai toko kue paling berkembang di kota mereka tersebut.

Satu hari, setelah melalui diskusi panjang lebar, Tara dan Raffi memutuskan untuk meningkatkan keistimewaan bakery milik mereka dengan menerbitkan buletin setiap bulannya. Untuk itu, Tara dan Raffi memerlukan seseorang yang bisa membantu mereka dalam hal desain buletin tersebut. Saat itulah hadir sosok Hazel, seorang lelaki yang juga merupakan pelanggan tetap Bread Time.

Entah kebetulan atau tidak, hadirnya Hazel di Bread Time menjadi awal dari kekacauan yang menimpa Bread Time. Bermula dari penemuan Tara akan status bahan makanan yang mereka gunakan saat membuat kue, yang menyebabkan Bread Time harus menghentikan kerja sama dengan pemasok langganan mereka. Sesudah pemutusan hubungan kerja tersebut, silih berganti masalah menimpa Bread Time.

Di lain pihak, ada juga sosok Diaz, seorang pemuda yang terlibat hutang dan harus membayarnya terlibat dalam dunia perdagangan gelap. Apakah hubungan antara Bread Time, Hazel dan Diaz?

***
Bentuk buku yang unik jelas menjadi salah satu daya tarik utama dari novel duet ini. Ukurannya yang mungil, serta desain cover yang menawarkan pemandangan sebuah laut mau tak mau membuat mata saya terpaku sesaat saat melihatnya di rak buku. Itu soal penampilan luar. Lalu bagaimana dengan isi buku ini sendiri?

Secara ide, novel Tarapuccino menawarkan cerita yang cukup berbeda dari seri metropop (?) biasanya. Adanya unsur perdagangan gelap, serta setting kota Batam yang digunakan memberikan warna tersendiri dalam novel ini. Sayangnya, ide-ide yang menarik tersebut tidak diringi dengan eksekusi yang baik.

Misteri tentang sosok Hazel dan Diaz misalnya, keduanya tidak diceritakan dengan jelas. Juga tentang masalah-masalah yang menimpa Bread Time, yang secara tiba-tiba selesai dengan sendirinya, membuat pembaca merasa ada ruang kosong dalam penyelesaian masalah tersebut.

Pemilihan judul juga menjadi salah satu catatan dari novel ini. Ketika mengeja kata Tarapuccino, hal pertama yang muncul di benak pembaca mungkin adalah kisah yang berhubungan dengan kopi. Sayangnya dalam kenyataannya isi dari novel ini tak menggambarkan judulnya. Selain itu saya masih agak rancu dengan penggunaan kata "secara" yang digunakan salah satu penulis.

Terlepas dari beberapa catatan atas novel tersebut, Tarapuccino merupakan sebuah novel yang mudah dinikmati.

No comments:

Post Top Ad

Responsive Ads Here