[Buku] The Lost Symbol - SAVING MY MEMORIES

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, August 9, 2012

[Buku] The Lost Symbol

Kurang lebih 2 minggu yang lalu saya berkunjung ke rantal buku langganan saya. Kondisi otak yang terlalu jenuh dengan pekerjaan dan lembur membuat saya memerlukan suatu penyegaran. Dan beruntunglah ketika saya mampir ke rental tersebut saya menemukan 2 buku bagus, Perfume dan The Lost Symbol. Dan untuk kesempatan kali ini, saya ingin bercerita sedikit kesan saya akan The Lost Symbol.

The Lost Symbol merupakan novel terbaru Dan Brown yang kembali menjadikan Robert Langdon sebagai pemeran utama. Jika di Da Vinci Code pembaca diajak menelusuri kota Paris untuk menemukan lokasi The Holy Grail, lalu di Malaikat dan Iblis kita diajak berjalan-jalan di Vatikan, maka dalam The Lost Symbol ini Robert Langdon ingin mengajak kita menelusuri gedung-gedung bersejarah di Washington DC.

Cerita dimulai dari undangan dari Peter Solomon, sahabat Robert, untuk menjadi pembicara dalam sebuah acara yang diselenggarakannya. Peter pun dijemput dari Boston menuju Rotunda Capitol, tempat diselenggarakannya acara. Sesampai di sana, Peter mendapat kejutan. Ternyata tidak ada acara apapun di Rotunda. Yang ia temukan malah potongan tangan Peter Salomon yang sedang menunjuk ke atas, serta sebuah misteri yang harus ia pecahkan sebelum lewat tengah malam.

Cerita pun bergulir. Ketegangan, jebakan dan kejutan di sana sini sepertinya sudah menjadi alur wajib bagi Dan Brown. Dan akhirnya tepat di halaman 621 saya mendapat diri benar-benar terkejut. Terkejut karena dan Brown berhasil mengecoh saya dalam menebak akhir cerita. Dan terkejut karena sejak awal saya benar-benar tidak terpikirkan untuk menebak siapa sebenarnya Mal'akh, tokoh antagonis dalam buku ini. Sayangnya, kejutan di halaman 621 itu ternyata merupakan akhir dari ketegangan dari buku ini. Dan menurut saya, seharusnya cerita sudah berakhir di halaman 638. Namun rupanya karena teka-teki belum terpecahkan, maka Dan Brown menambah 67 halaman lagi untuk penyelesaian. Dan jujur saja, 67 halaman itu cukup membosankan untuk saya.

Terlepas dari 67 halaman yang membosankan itu. Novel ini tetaplah sebuah karya yang patut diacungi jempol. Dan informasi mengenai perkumpulan Mason dan simbol-simbolnya, yang ternyata sangat berpengaruh pada bangunan-bangunan bersejarah di Washington DC, sungguh merupakan informasi yang sangat berharga untuk dilewatkan.

No comments:

Post Top Ad

Responsive Ads Here