bukan rezekiku....

bagaimana rasanya ketika sebuah makanan sudah kita pegang dan ingin kita makan dan ternyata jatuh ke tanah? mungkin hal pertama yang kita rasakan adalah kekesalan. kesal karena kita tidak berhati-hati memegangnya, kesal karena kita mungkin sudah bersusah payah mendapatkannya. dan kesal karena kita bahkan belum diberi kesempatan untuk mencicipinya.
mungkin begitulah yang kurasakan saat ini. bisa dikatakan tinggal selangkah lagi aku bisa menjadi karyawan bank muamalat. bahkan setelah sesi wawancara aku bermimpi menjadi karyawan di sana. tapi apa daya. Allah berkehendak lain. aku tidak lulus. dan mungkin yang lebih membuatku miris adalah yang lulus ternyata temanku, satu kantor dan dapat panggilan untuk wawancara kedua di hadapanku. sedangkan aku, tidak mendapat panggilan.
sebagai teman aku tentu bahagia dia diterima. tapi jauh di lubuk hatiku terbersit kekecewaan yang mendalam. sudah sampai sejauh ini ternyata tidak diterima. mungkin karena terlalu yakin akan luluslah penyebab utama kekecewaan itu.
saat ini aku masih berusaha mengikhlaskan kalau rezeki itu bukan untukku...pada akhirnya akan ada hikmah yang bisa diambil dari semua ini...