Kerja dimana?

Beberapa hari yang lalu saat sedang asik jalan-jalan di satu-satunya mall di kotaku, aku bertemu dengan seorang teman SMU dulu. Dia dengan gaya pakaian yang modis dan khas wanita yang sudah lulus kuliah dan bekerja sedang aku dengan gaya "yah, sebenarnya sudah kerja tapi masih mau bergaya kayak anak kuliah dulu". Dan berhubung masing-masing dari kami membawa 'pengawalnya' masing-masing, maka percakapan sambil lalu pun dimulai:

Aku :"Hai, apa kabar?"
Teman SMU :"Baik. Udah kerja?"
Aku : "Sudah"
Teman SMU : "Dimana?"
Aku : "Di konsultan. Kamu?
Teman SMU : "Bank Niaga"
Dan percakapan pun berkhir. Aku pulang dan temanku memasuki Mall.

Mungkin bagi sebagian orang gak ada yang aneh dengan percakapan di atas. Tapi bagiku selaku pelaku utama tentu percakapan seperti itu sangatah berbekas.
Bayangkan jika anda adalah seorang Sarjana Teknik yang katanya pinter dan teman anda adalah Sarjana Sains Kimia yang juga tak kalah berotaknya. Kalian sama-sama lulus 4 tahun dengan IPK 3 koma sekian-sekian. Setelah memasukkan lamaran di sebuah konsultan andapun diterima dan mungkin demikian juga dengan teman anda sehingga dia bisa bekerja di Bank tersebut. Lalu apa yang aneh?

Well coba bandingkan berapa gajinya dengan gaji saya. Gaji saya sampai hari ini belum pernah mencapai 1 juta. Sedangkan teman saya dengan sangat yakin saya dapat mengatakan gajinya tidak kurang dari 1,5 juta. Belum lagi gengsinya. Mereka yang bekerja di bank biasanya harus melalui tahap-tahap yang panjang sebelum akhirnya diterima dan diangkat sebagai pegawai. Dengan gaji besar dan masa depan yang pasti, siapa yang tak tergiur bekerja di sana?