[buku] The Crying Tree

Sejak awal Irene Stanley sudah keberatan dengan keputusan Nate, suaminya untuk pindah ke Oregon. Seumur hidupnya ia tak pernah meninggalkan Illinois. Anak-anak mereka, Shep dan Bliss, juga tumbuh dan besar di kota yang sama. Jadi mengapa mereka harus pindah? Apakah hanya karena Nate mendapat tawaran pekerjaan di Oregon?

Meski begitu, pada akhirnya Irene menyetujui keinginan Nate untuk pindah. Dengan berat hati ia mengikuti Nate. Pindah dan beradaptasi dengan lingkungan di rumah baru mereka di Blaine. Selama satu setengah tahun, semua terlihat baik-baik saja. Shep terlihat bagagia, Nate mencintai pekerjaannya sebagai kepala deputi, Bliss menjadi presiden kelas tujuh, dan Irene sendiri mendapat pekerjaan di Glen.

Sayangnya semua itu hancur seketika ketika Irene mendapat kabar terburuk dalam hidupnya. Rumah mereka dirampok. Namun jelas bukan itu yang terburuk. Shep, putra kesayangannya ditemukan meninggal di rumah mereka dalam keadaan tertembak karena perampokan tersebut.
Tak perlu waktu lama untuk mengetahui pelaku penembakan tersebut. Daniel Robbin, pemuda berusia sembilan belas tahun yang menjadi pelaku penembakan tersebut ditangkap hanya dua minggu setelah peristiwa tersebut terjadi. Proses peradilan pun dijalankan. Sayangnya, untuk melihat Daniel Robbin menerima hukuman atas kesalahannya tersebut, Irene harus menunggu selama sembilan belas tahun.

***
Novel ini bercerita bagaimana seorang ibu melewati sembilan belas tahun hidupnya untuk menunggu pembunuh anaknya menerima hukuman. Penderitaan yang Irene hadapi, hari-hari yang dilalui dengan putus asa, konflik yang harus ia hadapi dengan putri bungsunya, hingga bagaimana pada akhirnya ia menemukan titik balik, semua diceritakan dengan runut oleh penulis.

Menggunakan itu alur maju-mundur, penulis berusaha memberikan gambaran bagaimana kehidupan yang dijalani Irene selama 19 tahun dan juga kehidupan Daniel Robbin yang sedang menanti hukumannya di penjara.

Kalau ditelaah kembali, penulis cukup berhasil mengirimkan pesannya lewat novel ini. Bagaimana seorang ibu yang kehilangan anaknya harus menjalani hidup? Bagaimana seorang anak harus menyaksikan orang tuanya kehilangan semangat hidup? Bagaimana beban yang harus ditanggung seseorang karena harus menanggung rahasia selama sembilan belas tahun? Semua masalah ini dikupas secara rinci dan diberi penyelesaian tersendiri.

Meski begitu, tak bisa dipungkiri bahwa rentang waktu sembilan belas tahun yang digunakan dalam novel ini sempat membuat saya bosan dan kebingungan. Mengapa perlu waktu selama itu untuk menentukan hukuman atas Daniel? Dan akan dibawa kemanakah cerita ini nantinya? Begitulah kira-kira pertanyaan yang muncul di kepala saya saat melewati paruh pertama novel ini. Untungnya, sebuah rahasia terkuak, dan BOOM cerita pun mulai menemukan arah pastinya :)

Judul buku : The Crying Tree
Penulis : Naseem Rakha
Penerbit : Puspa Storia
Tahun terbit : 2009
Jumlah halaman : 374 hal

Skor : 3/5