Recipes for a Perfect Marriage - SAVING MY MEMORIES

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Saturday, July 17, 2010

Recipes for a Perfect Marriage


Judul Buku : Recipes for a Perfect Marriage
Penulis : Kate Kerrigan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal buku : 408 halaman


Pertama kali saya mendengar tentang buku ini adalah ketika saya berkunjung ke "rumah" salah seorang MP-er yang kebetulan membahas sedikit mengenai buku ini. Yang membuat saya penasaran adalah paragraf pertama dari tulisan bu Pingkan, yang menyatakan kalau Bernadine -salah satu tokoh dalam cerita ini- mengawali pernikahan dengan keterpaksaan dan dalam kondisi mencintai orang lain. Dan saya beruntung, bisa mendapatkan buku ini di rental buku langganan.

Cerita dimulai dengan cerita Tressa Nolan, seorang penulis kuliner top di New York yang mengalami kegamangan dengan pernikahannya yang baru berusia beberapa minggu. Tressa menganggap dia dan Dan bukanlah pasangan yang cocok. Disamping itu bagi Tressa keputusannya menikahi Dan adalah keputusan yang terburu-buru mengingat usianya yang sudah tak muda lagi. Beruntung di hari pernikahannya, Niamh ibunya memberikan yang sangat berharga. Kumpulan catatan harian sang nenek, Bernadine Nolan.

Bernadine Nolan, lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga miskin di Irlandia. Ayahnya yang pemabuk membuat ibunya harus bekerja keras untuk menghidupi keluarga. Beruntung Bernadine memiliki seorang bibi yang kaya, yang membuatnya dihitung sebagai gadis terpandang di kotanya.

Satu hari Bernadine menghadiri sebuah pesta di kotanya. Disitulah dia bertemu dengan cinta pertamanya, Michael Tuffy. Mereka pun berpacaran. Namun sayangnya impian Bernadine untuk menjadi istri Michael tak pernah menjadi kenyataan karena keluarganya tak sanggup membayar mas kawin yang diajukan keluarga Tuffy. Bahkan bibi Ann yang kaya raya pun tak bersedia memberikan bantuannya kepada Bernadine. Tidak ada pernikahan, dan Bernadine harus menjalani hari-hari tanpa Michael Tuffy yang pergi meninggalkannya.

Beberapa tahun berlalu, dan hadirlah James Nolan dalam hidup Bernadine. James adalah warga asli Faliochtar yang sudah bertahun-tahun tinggal di luar negeri dan akhirnya memutuskan kembali. Awalnya Bernadine mendekati James hanya untuk membuat kesal salah seorang saingannya. Namun rupanya dia mengambil keputusan yang agak keliru. James bukan hanya tertarik padanya, tetapi juga berniat menikahinya, bahkan tanpa harus membayar mas kawin. Akhirnya pernikahan pun dilaksanakan, dan Bernadine harus menjalani puluhan tahun hidupnya bersama-sama dengan laki-laki yang awalnya tidak dia cintai.

Dalam menguraikan kisahnya, Kate Kerrigan membagi novel ini dalam 10 bab. Kesepuluh bab tersebut antara lain Kecocokan, Kompromi, Pengorbanan, Berbagi Suka Cita, Bertahan, Respek, Menerima, Kesetiaan, Rasa Percaya, dan Komitmen. Sepuluh bab yang mungkin bisa disimpulkan sebagai 10 dasar sebuah pernikahan. Setiap awal bab selalu dimulai dengan penyajian sebuah resep masakan Irlandia yang merupakan resep turun temurun dalam keluarga penulis. Ada selai gooseberry, tar rhubarb, hingga yang kue kentang. Kesemuanya merupakan pengantar dalam menikmati bab selanjutnya. Ceritanya sendiri terbagi menjadi 2 bagian. Separuh kisah Bernadine Nolan, dan separuhnya lagi kisah sang cucu, Tressa Nolan.

Membaca novel ini member saya gambaran bagaimana rasanya membangun rumah tangga dengan orang yang mungkin bukan pilihan kita. Seperti Bernadine yang meskipun tidak mencintai James tapi tetap bersikap sebagai istri yang baik kepada James. Dan meskipun dia selalu merasa dirinya hanya mencintai Michael Tuffy, toh pada akhirnya ketika diberi kesempatan bertemu kembali dengan cinta pertamanya, Bernadine memilih tetap berada di sisi James.

Lalu, bagaimana dengan Tressa ? sebagai cucu yang hidup puluhan tahun sesudah neneknya tentunya permasalahan Tressa tak kalah rumit dibandingkan neneknya. Jika Bernadine harus menjalani hidup dengan orang yang tidak dicintai, maka Tressa kadang harus menghadapi godaan hadirnya orang-orang dari masa lalunya sementara dia merasa pernikahannya dengan Dan adalah sebuah kesalahan.

Sayangnya meskipun termasuk dalam kategori novel bergizi, saya tak cukup menikmati membaca novel ini. Isinya bagus, cara penulisannya juga mudah dimengerti. Namun hal itu tak cukup berhasil membuat saya membacanya berjam-jam tanpa henti. Bahkan di beberapa puluh halaman terakhir, saya harus menerapkan system baca kilat, yakni melompati beberapa halaman sekaligus. Untungnya kesabaran saya menuai hasil yang memuaskan. Kate Kerrigan menutup novel ini dengan sangat manis. Seperti beberapa kalimat yang saya kutip di bawah ini:

“James adalah cinta sejatiku, sebab dengan dialah aku berbagi hidup. Sesederhana itu.”

“Kupikir orang tidak akan bisa membuat komitmen sebelum benar-benar jatuh cinta. Sekarang aku tahu, kita tidak akan bisa mencintai dengan tulus sebelum membuat komitmen.”

“Inilah kesempatan terakhirku dalam cinta, bukan karena aku sudah terlalu tua untuk menjalin cinta dengan orang lain, tetapi karena sudah waktunya berhenti. Berhenti berlari, mengejar sasaran bergerak yang kusebut kebahagiaan itu, dan

No comments:

Post Top Ad

Responsive Ads Here