bekerja bagi perempuan - SAVING MY MEMORIES

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Saturday, May 24, 2008

bekerja bagi perempuan

Seorang suami sekaligus ayah sedang pusing memikirkan kehidupan rumah tangganya. Ia memiliki seorang anak berusia ± 1 tahun. Karena ia dan istri sama-sama bekerja, maka di siang hari sang anak dititipkan kepada neneknya. Sayangnya si ayah merasa di tangan sang nenek anaknya tidak dijaga dengan baik dan sering sakit. Maka terpikirlah olehnya untuk meminta sang istri berhenti saja bekerja agar dapat benar-benar mengurus buah hati mereka. Dan ketika keinginan ini disampaikan apakah jawaban sang istri?

“bagaimana mungkin kau memintaku berhenti bekerja sedangkan dengan gabungan gaji kita berdua saja hampir tidak mencukupi kehidupan kita? Apalagi jika hanya kau saja yang bekerja?”

Beginikah gambaran kehidupan masyarakat Indonesia saat ini? Kedua orang tua harus sama-sama membanting tulang untuk mencukupi kehidupan anaknya. Kenapa? Karena pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan pengeluaran. Bila 10 atau 20 tahun lalu perempuan masih bisa menjadi ibu rumah tangga sejati, hanya mengurus rumah, suami, dan anak-anaknya, maka sekarang ini perempuan akan lebih memilih bekerja untuk membantu suami dalam mencukupi kebutuhan keluarga, dan tentunya kebutuhannya sendiri. Soal anak, titipkan saja pada neneknya atau pada pembantu.

Bekerja bagi wanita adalah pilihan. Di saat di masih berstatus “perawan”, maka bekerja adalah pilihan dari suatu bentuk aktualisasi diri, pembuktian bahwa mereka kuliah bertahun-tahun bukan untuk bekerja di dapur. Setelah menikah, bekerja merupakan pilihan agar dia tetap bisa membeli barang-barang mahal tanpa harus memberatkan kantong suami yang mungkin gajinya pas-pasan. Dan setelah mempunyai anak, bekerja merupakan pilihan agar dia dan suami bisa memberikan yang terbaik untuk anak mereka.

Orang mengatakan pekerjaan paling mulia bagi seorang wanita adalah menjadi ibu rumah tangga, dan tentu itu benar adanya. Seorang ibu rumah tangga harus mengurus rumahnya, suaminya, dan bertanggung jawab terhadap perkembangan anak-anaknya, karena dia adalah sekolah pertama untuk anak-anaknya. Sungguh suatu tanggung jawab yang berat.

Akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, masihkah seorang perempuan bisa menjadi seorang ibu rumah tangga saja? Atau memang dia harus menjadi ibu yang bekerja demi memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya? Dan kalaupun memilih untuk bekerja, maka pekerjaan apakah yang akan membuat seorang perempuan dapat terus memperhatikan suami dan anaknya?

No comments:

Post Top Ad

Responsive Ads Here