namaku.....

“Kenalkan, nama saya Antung Apriana”

“Antung? Keturunan Gusti ya?”

Begitulah biasanya reaksi orang-orang saat pertama kali berkenalan denganku. Memang untuk suku Banjar, jika ada orang yang namanya mengandung unsur Gusti atau Antung, maka bisa dikatakan bahwa mereka memiliki garis darah keturunan raja-raja Banjar zaman dahulu. Well sebenarnya aku masih kurang tahu tentang silsilah keturunan raja-raja Banjar maupun sejarahnya, tapi seingatku ada salah satu blog Urang Banjar yang mengulas tentang kebudayaan Banjar. Dan kebetulan pula blog ini kepunyaan kakak tingkatku.

Balik lagi ke soal namaku yang mengandung unsur Antung tadi, sebenarnya pertanyaan seperti yang sering terlontar di atas adalah dilema untukku. Kenapa? Coba baca percakapan dengan lengkap:

“Kenalkan, nama saya Antung Apriana”

“Antung? Keturunan Gusti ya?”

“Mmm, begitulah”

“Ayah kamu namanya pake Gusti ya?”

“Nggak, tapi ibu saya namanya pake Antung”

“Wah kok aneh ya, biasanya kan nama gelar itu dari garis ayah”

“Iya, emang sebenarnya begitu. Cuma waktu saya lahir ayah dari ibu saya memberi nama cucu pertamanya dengan nama Antung”

Jadi kesimpulannya jika orang lain memiliki nama Antung karena keturunan, maka aku diberi nama dengan embel-embel Antung karena aku adalah cucu pertama kakekku dari pihak ibuku. Memang sih kalo dari kakek masih memakai nama Gusti. Begitu juga saudara-saudara ibuku dan sepupu-sepupuku dari pihak saudara laki-laki ibu. Yang laki-laki memakai nama Gusti dan yang perempuang memakai nama Antung. Tapi tetap aja kan sebenarnya aku udah gak berhak lagi memakai nama Antung. Wong garis keturunannya udah putus kok. Tapi lagi-lagi itulah pertanyaan yang paling sering muncul jika orang mendengar namaku. Bosan juga sih, tapi mau gimana lagi?