Karena kecelekaan yang menimpa dirinya, L. B. "Jeff" Jeffries harus berdiam diri di apartemen tempatnya tinggal. Dengan kaki berbalut gips, ia melewati hari-hari yang membosankan tersebut dengan menyaksikan pemandangan apartemen seberang melalui jendela kamarnya. Seorang penari yang menghabiskan paginya dengan latihan menari, seorang wanita kesepian yang pada malam hari menuang sampanye untuk dirinya sendiri, sepasang suami istri yang gemar tidur di luar jendela rumah mereka, penulis lagu yang kesepian, juga Lars Thorwald, seorang salesman perhiasan yang istrinya sedang sakit.
Satu hari, Jeff merasakan kejanggalan pada salah satu penghuni apartemen di depannya. Lars Thorwald, si salesman perhiasan, pada satu malam terlihat bolak-balik keluar masuk apartemennya sendiri dengan membawa sebuah tas. Yang lebih membuatnya curiga, setelah hari itu istri Lara Thorwald tak pernah terlihat lagi di tempat tidurnya.
Jeff pun menceritakan kecurigaannya tersebut kepada Lisa Fremont, sang kekasih yang rutin mengunjunginya. Awalnya Lisa tak menggubris perkataan Jeff, sampai ia melihat sendiri keanehan pada Lars Thorwald. Keduanya pun sepakat mengambil kesimpulan kalau Lars Thorwald telah membunuh istrinya.
Setelah yakin dengan hipotesa miliknya, Jeff menghubungi Tom Doyle, rekannya yang berprofesi sebagai polisi. Pada Tom ia meminta agar segera dilakukan penyelidikan terhadap Lars Thorwald. Sayangnya penyelidikan yang dilakukan Tom menunjukkan kalau dugaan Jeff tidak benar.
Meski berat, mau tak mau Jeff harus menerima fakta-fakta yang diberikan oleh Tom. Hingga kemudian sebuah kejadian kembali meyakinkannya bahwa Lars Thorwald memang sudah membunuh istrinya. Akhirnya dengan bantuan Lisa dan Mrs. Stella, Jeff berusaha membongkar kejahatan Lars Thorwald.
***
Ini adalah film pertama Alfred Hitchcock yang saya tonton. Sebelumnya, saya hanya mengenal namanya melalui buku Trio Detektif yang sering saya baca kala SMA dahulu. Dan setelah menonton filmnya ini, saya akhirnya tahu mengapa Alfred Hitchcock disebut Raja Film Thriller.
Yang saya suka dari film ini, pertama jelas adalah idenya. Diambil dari sebuah naskah cerita pendek, Alfred Hitchcock sukses menggambarkan tentang seseorang yang menghabiskan hari-harinya dengan memperhatikan kegiatan tetangganya. Jendela-jendela yang terbuka, orang-orang yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, saya suka semuanya.
Lalu, tentang tokohnya, saya suka bagaimana Alfred Hitchcock menempatkan sosok perempuan dalam film ini. Pertama, Lisa Fremont, kekasih Jeff. Sebagai seorang wanita yang bekerja di bidang fashion, Lisa digambarkan sebagai wanita pintar. Beberapa kali dia terlihat berdebat dengan Jeff. Dan yang lebih penting, Lisa Fremont merupakan salah satu orang yang membantu Jeff dalam membuktikan hipotesanya bahkan kalau boleh dibilang cukup nekat dalam tindakannya.
Wanita kedua adalah Mrs. Stella. Sebagai orang yang mengurus Jeff selama sakit, ia memberikan saran-saran yang cukup bijaksana terutama pada hubungan Jeff dengan Lisa. Mrs. Stella ini juga salah satu yang membantu Jeff dalam membuktikan kesalahan Lars Thorwald.
Dan terakhir, tentang plot. Ajaib sekali menemukan saya sanggup bertahan selama hampir 2 jam hanya untuk melihat Jeff membuktikan hipotesanya. Saya bahkan tak terpikir untuk meloncat ke adegan terakhir film (yang mana cukup sering saya lakukan kalau penasaran), dan membiarkan diri saya turut larut dalam pemikiran-pemikiran Jeff. Cerita berjalan dengan santai, namun diisi dengan dialog-dialog pintar antara para pemainnya. Dan puncaknya, 15 menit jelang akhir film, saya sukses dibuat sport jantung saking gugupnya. Saya bahkan sempat menutup muka dan berhenti sejenak agar bisa mengambil nafas. Sebuah sensasi yang hanya bisa diberikan oleh film thriller yang benar-benar bermutu.
Bravo, Mr. Hitchcock!!
bambangpriantono wrote on Jul 30
Aku lagi nyedot film2 Alfred Hitchcock tapi yg dari era tahun 20an..
|
ayanapunya wrote on Jul 30
bangetttt...15 menit terakhir itu loh. rasa-rasanya cuma film horor yang bisa bikin aku tutup muka :D
|
pingkanrizkiarto wrote on Jul 30
jadi pengen nonton....
|
ayanapunya wrote on Jul 30
saya lagi ngumpulin yang 20 film terbaiknya, mas. hehe
|
ayanapunya wrote on Jul 30
hehe. ayo dicari bu ping :)
|
bambangpriantono wrote on Jul 30
Heheheee..beda selera
Aku suka yang film2 terawalnya |
ayanapunya wrote on Jul 30
hahaha. thank you udah nge-rekomendasi-in film-filmnya, yas ;)
|
ayanapunya wrote on Jul 30
m4s0k3 said
nah klo yang ngambil gambar aku belum merhatiin. aneh2 gimana, yas?
|
ayanapunya wrote on Jul 30
saya baru nonton film yang ini kok. jadi belum tau bakal suka yang mana :)
|
tintin1868 wrote on Jul 30
di hbo apa di axn ya lagi seru tuh..
|
ayanapunya wrote on Jul 30
diputar di HBO, mba tin?
|
ayanapunya wrote on Jul 30
iya, mas rifki. filmnya bagus :)
|
ayanapunya wrote on Jul 30
ooo..ntar deh klo nonton film yang lain kuperhatiin :)
|
hensamfamily wrote on Jul 30
aku baru nonton dua.
Psycho dan Vertigo. |
ayanapunya wrote on Jul 30
@ nora: di torrent. hehe
@abi: gimana 2 film itu, abi? seru? |
hensamfamily wrote on Jul 30
yang jelas ide thrillernya original.
kasih aku link download Rear Window ini dong, Yan. |
ayanapunya wrote on Jul 31
hensamfamily said
kasih aku link download Rear Window ini dong, Yan.
wah, saya dapatnya di torrent, abi. bisa donlot di torrent?
|
ayanapunya wrote on Jul 31
aku pake internet kantor :D
|
ayanapunya wrote on Jul 31
alhamdulillah. nggak tau sampai kapan bisa donlot sepuasnya kayak gini :D
|
ayanapunya wrote on Jul 31
nggak tau, bim. kayaknya sih pernah
|
ayanapunya wrote on Jul 31
masih belum nyerah aja ngejodoh-jodohin gue sama bimo, yas?
|
ayanapunya wrote on Aug 1
moga satu saat bisa ketemu ya bim :-)
*nunggu yasdi balik ke sini |
ayanapunya wrote on Aug 1
lempar gayung ke yasdong
|
ayanapunya wrote on Aug 1
huahahahaha
|
2 comments:
waah film lama.. cari ah..
minta sama om yasdong aja, bude ;)
Post a Comment