[Buku] Katastrofa Cinta - SAVING MY MEMORIES

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, August 9, 2012

[Buku] Katastrofa Cinta



Di salah satu hari di Februari 2010, sepulang dari kantor, saya menyempatkan diri ke Al Bayan toko buku langganan saya. Harapannya sih bisa dapat novel The Road to Empire yang kata orang-orang bagus banget. Ternyata, bukan hanya novel The Road to Empire yang saya dapat, melainkan sebuah buku bagus lagi yang dijual dengan harga sangat miring karena hari itu Al Bayan mengadakan diskon besar-besaran untuk beberapa puluh koleksi bukunya. Katastrofa Cinta, buku yang setelah saya cek di internet dijual seharga 30 ribu bisa saya dapatkan dengan hanya 12 ribu rupiah. Benar-benar miring pokoknya.

Bicara tentang judul buku, tentu kita juga akan membicarakan penulisnya. Dan Katastrofa Cinta dikarang oleh Afifah Afra Amatullah, salah seorang penulis FLP yang tak perlu diragukan lagi kepiawaiannya. Saya sendiri pertama kali mengenal Afifah Afra kenal lewat salah satu novel dari trilogi Bulan Mati di Javasche Orange: Peluru di Matamu. Dan ternyata novel Katastrofa Cinta bergenre sama dengan trilogi Bulan Mati di Javasche Orange, penggabungan fakta dan fiksi.

Katastrofa Cinta bercerita tentang 2 orang perempuan beda zaman, dengan kisah hidup yang berbeda.
Astuti, terlahir dari rahim ibu keturunan keraton, dan ayah keturunan arab, harus menjalani kehidupan yang berliku. Astuti yang begitu diharapkan dapat meneruskan darah biru keluarganya, nyatanya harus terlempar dari dunia indahnya, menjalani kehidupan pahit sebagai geisha, hingga menjadi pengikut partai terlarang.

Sedangkan Cempaka, yang terlahir sebagai keturunan Jawa –Cina –Minahasa, harus menanggung beban psikis sebagai korban dari peristiwa yang terjadi di tahun 1998. Toko keluarganya dijarah, kedua kakaknya menghilang, ayahnya masuk rumah sakit jiwa, ibunya bunuh diri, dan di sendiri harus mengalami perihnya diperkosa.

Kedua perempuan beda umur dan beda zaman ini pun dipertemukan dan ternyata pertemuan itu membuka rahasia selama ini yang menyelubungi kedua perempuan ini. Termasuk "tali" yang menghubungkan Astuti dan Cempaka.

Berlatar belakang zaman kemerdekaan, zaman revolusi, dan zaman reformasi, Afifah Afra sukses menghadirkan sebuah cerita yang rumit namun mudah dicerna. Penggambaran peristiwa-peristiwa penting yang ada selama 3 masa benar-benar nyata terasa.

Saya dibuat turut mebayangkan bagaimana Astuti harus menjalani kehidupan sebagai perempuan penjaja cinta, bagaimana Cempaka melarikan diri dari Rumah Sakit Jiwa, dan berbagai adegan yang seolah-olah tergambar nyata di depan mata saya.

Jikalau ada kekecewaan yang harus saya ungkapkan dari buku ini, itu tak lain adalah tidak adanya terjemahan untuk percakapan dalam bahasa Jawa yang ada di beberapa bagian buku ini :)

Skor : 4/5

No comments:

Post Top Ad

Responsive Ads Here