Teknik Sipil vs Arsitektur - SAVING MY MEMORIES

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, June 7, 2007

Teknik Sipil vs Arsitektur

Hari ini aku mau bercerita sedikit tentang pekerjaanku. Saat ini aku bekerja di sebuah Konsultan Perencanaan dan Pengawasan bidang Teknik Sipil. Anyway, kok susah banget ya nyari data di internet tentang konsultan teknik?

Balik lagi ke pekerjaan, saat ini aku sudah bekerja kurang lebih 8 bulan di Konsultan ini. Konsultan tempatku bekerja ini juga sebenarnya baru setahun yang lalu berdiri. Jadi masih bisa dikatakan belajar merangkak. Tetapi walaupun baru berdiri, alhamdulillah Konsultan kami dapat proyek terus. Tapi, sekali lagi, namanya juga baru berdiri manajemennya masih kacau balau.

Kalau ditanya apakah aku senang bekerja di sini? Aku masih belum tau. Sebagai seorang Sarjana Teknik, memang sudah sewajarnya kalau aku bekerja di bidang Teknik Sipil. Jujur sampai saat ini aku masih belum menemukan kebanggaan sebagai seorang Sarjana Teknik. Mungkin akan beda kasusnya jika aku seorang Sarjana Arsitektur. Tentang ini aku punya satu cerita:

Beberapa waktu yang lalu aku dan 3 orang kantor lainnya pergi ke Kandangan bersama bos kami untuk expose desain drainase yang kami kerjakan. Salah satu dari kami bertiga adalah arsitek. Kami memanggilnya Ka’ Ipus Kami berangkat pukul 4 subuh dari Banjarmasin menuju dan hampir seluruh perjalanan kuisi dengan tidur. Mungkin pengaruh dari antimo yang kuminum sebelum berangkat. Sesampainya di Kota Kandangan aku dibangunkan oleh Ka’ Ipus yang memang duduk di sampingku. Dia menunjukkan lampu – lampu jalan rancangannya beberapa bulan sebelumnya. Aku melihat lampu-lampu yang berhiaskan Asmaul Husna itu, dan berpikir seandainya aku seorang arsitek tentu akan bangga sekali melihat hasil rancanganku bisa dilihat dan dinikmati orang banyak.

Well bukan bermaksud membandingkan antara Teknik Sipil dan Arsitektur. Tiap bidang kan punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Teknik Sipil memang memfokuskan diri pada perhitungan struktur dan kekuatan bangunan, sedang Arsitektur memang untuk desain bangunan. Jadi wajar aja kalo orang Teknik Sipil jarang terekspose. Pengecualian kalo suatu bangunan runtuh. Naah baru deh Sarjana Sipilnya yang dicari-cari

6 comments:

Ghani said...

justru itu ka kelebihannya...

sarjana teknik sipil tuh rendah hati&tidak sombong...

bagaikan ilmu beton:
MENGUATKAN tapi tak terlihat

hehe...

Ridwanars said...

Ayana yang baik, salam kenal, saya arsitek, menurut saya justru arsitek tidak akan menjadi arsitek apabila tidak ditunjang oleh timnya, termasuk bidang Sipil. Contohnya di model arsitektur Dekonstruksi, tidak akan mungkin bangunan arsitektur seperti itu dapat terwujud kalau tidak melibatkan bidang Sipil dengan perhitungan struktur yang bikin mabok banyak para arsitek. Lagi pula peran profesi Sipil Engineering sekarang telah banyak menghasilkan karya2 tertentu, seperti pada jembatan yang justru menjadi karya monumental. Sukses buat anda.

The Warrior said...

hahaha,,, memank iya, teknik sipil tu kadang terabaikan, tapi sebenarnya begitu penting, tak ada arsitek,, proyek masih jalan walau jelek,, tapi klo sebaliknya??, saya bukan mau ngejelekin yg satu dengan yg lain,, ibratt biologi,,22 nya dah beda species sama ordo dan matematikanya ibarat variabel x dan y gak bisa di operasikan(dibandingkan),kimianya ibarat unsur sama kolom alkali dan beda e-valensi hingga susah jadi senyawa,fisika ibarat gelombang longtudinal dan transversal, heheh kepanjangan... oiya,,saya juga anak sipil, berkunjung juga ke blog saya http://aku-kau-dan-mereka.blogspot.com/

The Warrior said...

hahaha,,, memank iya, teknik sipil tu kadang terabaikan, tapi sebenarnya begitu penting, tak ada arsitek,, proyek masih jalan walau jelek,, tapi klo sebaliknya??, saya bukan mau ngejelekin yg satu dengan yg lain,, ibratt biologi,,22 nya dah beda species sama ordo dan matematikanya ibarat variabel x dan y gak bisa di operasikan(dibandingkan),kimianya ibarat unsur sama kolom alkali dan beda e-valensi hingga susah jadi senyawa,fisika ibarat gelombang longtudinal dan transversal, heheh kepanjangan... oiya,,saya juga anak sipil, berkunjung juga ke blog saya http://aku-kau-dan-mereka.blogspot.com/

RIJALI HADI, ST said...

ayana saya juga orang sipil angkatan 93,tetapi pengalaman saya selama ini banyak kok orang sipil yg pinter gambar tapi saya tidak pernah menemukan 1 pun arsitek yang bisa itung struktur bahkan ketika mau di ajarin juga mereka lari MUMET katanya. kamu ga percaya apa yg saya bilang ? visit my blog here

Unknown said...

makasih ka, insyaALLAH sya yakin dengan jurusan yan akan sya ambil SIVIL ENGINEERING,mhon doa.a spaya ilmu yang akan sya dptkan bermanfaat bgi Insan :D

Post Top Ad

Responsive Ads Here